Sabtu, 11 April 2009

Lelah Menapaki Hari

Bukannya mengeluh. Tapi ingin melepaskan sedikit dari sekian beban di diri.

Maafkan jika terkesan berkeluh kesah. Tapi ingin sekedar melepaskan galau di hati.

Bukannya tak merasa cukup Allah menjadi tempat berbagi. Tapi sekedar ingin menumpahkan problema hidup agar bertumpuk di otak ini.

Mungkin dengan menulus, aku bias bebas dari hal yang terasa mengganjal di hati. Walau kata demi kata tak tersusun rapi seperti karya para pujangga dan para penulis ulung. Walau baris demi baris kalimat tak tertata indah, sehingga tak menyentuh bila di baca.

Terakadang ada hari-hari yang kujalani terasa sangat melelahkan dan sangat membebani.

Aku seperti berlari tanpa henti di padang yang sangat luas, gersang tak ada rumput hijau, tak ada penghuni.

Mencari tepi untuk berlabuh melepaskan penat dalam menapaki hari.

Bila aku sudah menemukan pohon teduh untuk bersandar, ada saja yang membuatku harus berlari lagi mencari tepian-tepian lain di padang yang luas itu.

Tapi…walau lelah , aku harus tetap kuat untuk tetap tegak menghadapi hidup dan tetap kuat berlari menelusuri hari-hari di luasnya bumi ALLAH.

Walau lelah, aku yakin suatu saat di padang yang luas itu aku akan tepian yang indah , dipenuhi rumput-rumput hijau. Ada bukit tinggi rendah mengelilingi danau biru yang sangat indah. Menyejukkan mata,

menentramkan hati.

2 April 2009, di ujung malam, sembari menunggu mata untuk lelap setelah lelah menjalani hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar