Sabtu, 11 April 2009

Tak Biasa Mengucap Cinta


Aku ingin memeluknya, mengatakan "love u mom"
Tapi, aku tak terbiasa untuk mengatakan itu.Aku canggung.
Bila jauh aku rindu dengannya,tapi aku tak sanggup megucapkannya. Tak biasa.
Aku selalu ingin pulang ke pangkuannya, tapi aku takut nanti bila sudah dekat dengannya aku tak bisa memberikan cinta untuknya.
Aku ingin sering-sering menelfonnya, tapi aku harus bicara apa?
Aku terkadang merasa iri dengan teman-teman yang bisa mengekspresikan sayang terhadap ibu mereka, dengan pelukan, ucapan, dan ekspresi cinta lain.
Aku tak pernah melakukan itu kepada ibuku. Mungkin karena tak terbiasa mengekspresikan cinta.
Mungkin di keluargaku memang tak pernah melihatkan dengan terang-terangan perasaan cinta mereka,verbal maupun non verbal.
Aku pun merasa heran mengapa aku dan saudara-saudaraku yang lain tak pernah berani mengatakan rasa sayang kepada orangtua kami.
Apakan mungkin karena rasa sayang dengan kata dan prilaku hanya diekspresikan pada waktu kami masih bayi saja? dan kami tak pernah melihat ekspresi itu lagi setelah kami mulai beranjak remaja.
Aku ingin nanti anak-anakku (InsyaAllah)selalu melihat dan merasakan suasana penuh cinta di rumah mereka, bukan hanya saat mereka kecil tapi sampai mereka mulai tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa. Agar mereka tak canggung untuk mengucapkan "Kami sayamg Ummi dan Ayah..." seraya memeluk kami orang tuanya. Agar nanti mereka punya kepekaan terhadap orang-orang di sekeliling mereka

12 April 2009
Love U Mom...

Lelah Menapaki Hari

Bukannya mengeluh. Tapi ingin melepaskan sedikit dari sekian beban di diri.

Maafkan jika terkesan berkeluh kesah. Tapi ingin sekedar melepaskan galau di hati.

Bukannya tak merasa cukup Allah menjadi tempat berbagi. Tapi sekedar ingin menumpahkan problema hidup agar bertumpuk di otak ini.

Mungkin dengan menulus, aku bias bebas dari hal yang terasa mengganjal di hati. Walau kata demi kata tak tersusun rapi seperti karya para pujangga dan para penulis ulung. Walau baris demi baris kalimat tak tertata indah, sehingga tak menyentuh bila di baca.

Terakadang ada hari-hari yang kujalani terasa sangat melelahkan dan sangat membebani.

Aku seperti berlari tanpa henti di padang yang sangat luas, gersang tak ada rumput hijau, tak ada penghuni.

Mencari tepi untuk berlabuh melepaskan penat dalam menapaki hari.

Bila aku sudah menemukan pohon teduh untuk bersandar, ada saja yang membuatku harus berlari lagi mencari tepian-tepian lain di padang yang luas itu.

Tapi…walau lelah , aku harus tetap kuat untuk tetap tegak menghadapi hidup dan tetap kuat berlari menelusuri hari-hari di luasnya bumi ALLAH.

Walau lelah, aku yakin suatu saat di padang yang luas itu aku akan tepian yang indah , dipenuhi rumput-rumput hijau. Ada bukit tinggi rendah mengelilingi danau biru yang sangat indah. Menyejukkan mata,

menentramkan hati.

2 April 2009, di ujung malam, sembari menunggu mata untuk lelap setelah lelah menjalani hari